Didirikan pada tahun 1771 M, menurut keterangan, pengerjaan klenteng ini Boen Tek Bio dilakukan oleh para pekerja yang didatangkan langsung dari Tiongkok. Merupakan tempat beribadah umat Budha dan Khong Hu Chu, diyakini sebagai salah satu klenteng tertua di Indonesia dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di nusantara. Terletak di Jl. Bhakti, Kampung Kali Pasir, Sukasari, Tangerang.
Hal yang menarik dari Kelenteng Boen Tek Bio ini adalah setiap 12 Tahun sekali mengadakan upacara perayaan Gotong Toapekong berkeliling daerah pasar lama kota Tangerang. Tidak hanya warga sekitar yang berdatangan ketika perayaan berlangsung. Bahkan umat dari berbagai penjuru Indonesia pun datang untuk menyaksikan peristiwa unik yang hanya bisa disaksikan dalam 12 tahun sekali ini, yang bertepatan dengan tahun Naga.
Tradisi Gotong Toapekong ini, sudah terjadi sejak lama, dan masih diteruskan sampai saat ini. Hal ini juga merupakan sebuah pesta rakyat, dimana acara ini dimeriahkan juga oleh Barongsai dan Liong yang mengiringi arak-arakan tersebut. Tak hanya itu, berbagai macam kesenian daerah pun ditampilkan seperti Reog Ponorogo, Angklung, Barong Bali, baju adat dari berbagai suku dan lain sebagainya.
Konon sejak dulu kala, jika acara Gotong Toapekong ini dilangsungkan, selalu dipenuhi oleh ribuan pengunjung, penuh sesak dan berjejal. Orang yang memegang Joli (tandu) dari YMS Kwan Sie Im Hud Couw pun bukan sembarang orang, mereka harus terlebih dahulu di Ciamsi.
Suatu ketika, dimana upacara Gotong Toapekong berlangsung, saat itu umat sudah penuh dan sesak dan tidak memungkinkan untuk keluar. Para panitia kebinggungan dan tidak tahu harus berbuat apa, lalu panitia segera melakukan ciamsi dan mendapatkan petunjuk dari YMS Kwan Sie Im Hud Couw melalui seorang ahli agar membawa keluar sebatang kayu terlebih dahulu. Umat malah menganggap kayu tersebut adalah Joli YMS Kwa Sie Im Hud Couw, dan mengikutinya, sehingga memberi ruang agar joli tersebut bisa lewat.
Sekarang Kelenteng Boen Tek Bio ini terbentang megah dan semakin berkembang. Jadi, jika Anda berkunjung ke Kota Tangerang, belum lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Kelenteng Boen Tek Bio ini. Lihat sendiri kemegahan dan kesakralan salah satu kelenteng tertua di Tangerang ini.
Dari berbagai sumber
Hal yang menarik dari Kelenteng Boen Tek Bio ini adalah setiap 12 Tahun sekali mengadakan upacara perayaan Gotong Toapekong berkeliling daerah pasar lama kota Tangerang. Tidak hanya warga sekitar yang berdatangan ketika perayaan berlangsung. Bahkan umat dari berbagai penjuru Indonesia pun datang untuk menyaksikan peristiwa unik yang hanya bisa disaksikan dalam 12 tahun sekali ini, yang bertepatan dengan tahun Naga.
Tradisi Gotong Toapekong ini, sudah terjadi sejak lama, dan masih diteruskan sampai saat ini. Hal ini juga merupakan sebuah pesta rakyat, dimana acara ini dimeriahkan juga oleh Barongsai dan Liong yang mengiringi arak-arakan tersebut. Tak hanya itu, berbagai macam kesenian daerah pun ditampilkan seperti Reog Ponorogo, Angklung, Barong Bali, baju adat dari berbagai suku dan lain sebagainya.
Konon sejak dulu kala, jika acara Gotong Toapekong ini dilangsungkan, selalu dipenuhi oleh ribuan pengunjung, penuh sesak dan berjejal. Orang yang memegang Joli (tandu) dari YMS Kwan Sie Im Hud Couw pun bukan sembarang orang, mereka harus terlebih dahulu di Ciamsi.
Suatu ketika, dimana upacara Gotong Toapekong berlangsung, saat itu umat sudah penuh dan sesak dan tidak memungkinkan untuk keluar. Para panitia kebinggungan dan tidak tahu harus berbuat apa, lalu panitia segera melakukan ciamsi dan mendapatkan petunjuk dari YMS Kwan Sie Im Hud Couw melalui seorang ahli agar membawa keluar sebatang kayu terlebih dahulu. Umat malah menganggap kayu tersebut adalah Joli YMS Kwa Sie Im Hud Couw, dan mengikutinya, sehingga memberi ruang agar joli tersebut bisa lewat.
Sekarang Kelenteng Boen Tek Bio ini terbentang megah dan semakin berkembang. Jadi, jika Anda berkunjung ke Kota Tangerang, belum lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Kelenteng Boen Tek Bio ini. Lihat sendiri kemegahan dan kesakralan salah satu kelenteng tertua di Tangerang ini.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar