Rabu, 17 September 2008

KENALI DIRI ATASI STRES

Kunci mengatasi stres ternyata sederhana saja, kenali diri sendiri dan jangan segan berkomunikasi dengan orang lain

STRES, Sepertinya istilah yang satu itu kian populer. Soehendro, dokter spesialis kejiwaan, mengatakan setiap orang tidak bisa terhindar dari stres. “ Ini merupakan bentuk ketegangan berupa reaksi fisik, psike, dan perilaku, saat seseorang menyesuaikan diri terhadap tekanan,” ujarnya dalam seminar awam bertajuk Stres dan Permasalahannya yang digelar di rumah Sakit Pluit, Jakarta Utara, belum lama ini. Penyebab stres beragam, mulai dari harga kebutuhan pokok yang melonjak, tekanan pekerjaan, kemacetan lalu lintas, dan berbagai masalah dalam keluarga. “ketika kita kurang mampu beradaptasi, baik dari segi fisik, psike, maupun sosial, disitulah stres muncul,” paparnya.

Meski begitu, stres tidak terlalu buruk. Jika dikelola dengan baik, stres justru bisa menjadi proses belajar dalam kehidupan. Itu berarti juga membantu mematangkan kedewasaan seeorang. Mengatasi stres, menurut Soehendro, harus dilakukan dengan kembali ke inti permasalahan atau sumber stres. Kemudian sandingkan dengan karakter pribadi. Gali apa yang sebenarnya diinginkan dari kita, bagaimana masalah tersebut mempengaruhi, dan jalan keluar apa yang paling tepat untuk sumber masalah itu.Psikolog RosdianaTarigan memberikan pilihan untuk mengenali diri guna mengatasi stres. “kita bisa membuat semacam jurnal. Misalnya, hari ini saya merasa begini, lalu saya atasi dengan cara A, hasilnya saya jadi merasa begitu,” terangnya.

Jika kemudian hasilnya selama beberapa kali tidak pernah melegakan, itu pertanda seseorang sudah tidak mampu mengatasi sendiri. Artinya, anda butuh orang lain untuk diajak bicara.”Bercerita pada sahabat akan membantu orang mengatasi stres. Setelah lega, Anda akan lebih mudah mencari jalan keluar.” Jika kesulitan menemukan orang yang dipercaya, tidak ada salahnya terbuka kepada orang yang kira-kira memiliki pandangan netral. Misalnya tokoh agama, psikolog, atau psikiater alias dokter spesialis kejiwaan. Rosdiana menyarankan mendatangi psikolog saat masih mampu berkonsentrasi dan berbincang-bincang. Tapi jika stres mulai menyebar ke keluhan fisik, dan anda sudah kesulitan bertukar pikiran, psikiater merupakan pilihan yang tepat.

Sumber : News Letter Departemen Perhubungan Edisi 11 Agustus 2008

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG DI AZIMUTYO BLOG
Lilypie Kids Birthday tickers