![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkSH6SvfKHEgX5iT4ldZxCYF98Prg66CT6jdMDiyCSObxUsLRidv4Vy6RYi6XN7N22Em0Shyphenhyphenz5yBTFZ3PSTPb1iFWy3GLC-UGGM1TEA6a2v-dh3wtP4dKwDzX7vhAzlgmU1iHiaa4yjQCC/s320/wayang+garing.jpg)
Wayang Garing sangat berbeda dengan wayang kulit di Yogyakarta atau wayang golek di Jawa Barat. Wayang kulit adalah teater stanislavski yang amat setia pada lakon, sedangkan wayang golek mirip dengan teater Brecht yang mengasingkan lakon dengan kocokan guyonan. Perbedaan itu dengan sendirinya mencerminkan karakteristik kebudayaan dan masyarakat yang menghidupi masing-masing kesenian tersebut. Sifat egaliter yang amat merakyat, dengan bahasa yang multikultur, komposisi lakon dan guyon, irama dan pakem pertunjukkan wayang garing tidak gampang ditemukan dalam jenis-jenis wayang lainnya.
sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar