Pekerjaan yang menumpuk, waktu yang terbatas membuat kita kerap
memberi waktu ekstra untuk menyelesaikannya, dan bergadang menjadi
pilihan yang paling umum. Namun kadang pula kita kerap terlena
mengurangi waktu istirahat malam dengan hal-hal yang tidak terlalu
penting.
Sesekali waktu mungkin hal ini tidak menjadi masalah, namun jika
bergadang menjadi sebuah kebiasaan ada beberapa dampak pula yang dapat
mengganggu kesehatan kita dan kualitas kehidupan kita.
Kebiasaan tidur larut membuat seseorang layaknya penderita insomnia.
Beberapa orang malah baru bisa terlelap ketika fajar mulai menyongsong.
Ini tentu menjadi kebiasaan yang tidak sehat, terlebih sebagai seorang
muslim yang memiliki kewajiban shalat yang ditentukan waktunya.
Pola tidur yang berantakan membuat vitalitas kita menurun keesokan
harinya, ini juga mengganggu amanah-amanah harian yang harus kita ampu.
Istirahat yang tidak berkualitas pada malam hari membuat tekanan darah
menurun. Ditambah pula dengan kebiasaan lupa makan yang dapat
menyebabkan pengikisan lambung dan gas lambung meningkat yang bisa
berakibat maag kronis.
Pola bergadang yang lebih berbahaya adalah jika kita menghabiskan
malam hari di luar rumah. Pada malam hari tumbuh-tumbuhan mengeluarkan
karbondioksida, ini dapat berefek buruk pada paru-paru kita. Dokter
Eriyani dalam lansiran Radar Kampus (25/09/2013) mengatakan bahwa efek bergadang di luar rumah pada malam hari dapat menyebabkan bronkitis dan penyakit lain.
Ini sebabnya pola bergadang pun harus dilakukan dengan lebih bijak.
Mengukur daya tahan tubuh dan juga prioritas-prioritas amanah harian
yang harus kita laksanakan keesokan harinya. Tidur cepat selepas Isya
dan bangun lewat dini hari dinyatakan malah lebih efektif sebagai
istirahat dan lebih sehat.
source : Muslimah Zone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar